Esim - Kerajinan bindai terancam di klaim malaysia
Login:
Password:

Forgot password Register

Article


4
   
Report




Article ini saya ketik setelah melihat acara di salah sati station tv di indonesia

Kerajinan tangan tikar bidai buatan masyarakat Dayak Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, terancam diklaim Malaysia jika tidak segera dipatenkan.

"Tikar bidai ini sangat diminati oleh pedagang Malaysia," jelas anggota DPRD Bengkayang, Maryadi.

Kecamatan Jagoi Babang terletak di perbatasan, Serikin Malaysia. Maryadi mengatakan selain untuk kebutuhan sendiri, warga Negara Malaysia menjual kembali bidai buatan masyarakat Dayak Jagoi tersebut ke negara lain, bahkan ada yang diekspor kembali ke Indonesia dengan label atau merek dagang Negara Jiran.

Dijelaskan dia, bahan tikar bidai adalah rotan pilihan dan kulit kayu. Rotan biasanya didatangkan dari Kalimantan Tengah. Tikar bidai, kata Maryadi yang bermukim di daerah perbatasan, telah dibuat oleh masyarakat Kecamatan Seluas dan Jagoi Babang dari zaman dahulu.

Kerajinan itu dilestarikan turun temurun. Bedanya dahulu hanya sekedar untuk menjemur padi, sekarang penggunaan bidai telah berkembang sesuai dengan kemajuan jaman.

"Kerajinan bidai telah menjadi komoditas unggulan untuk menopang kebutuhan hidup masyarakat Dayak Jagoi," katanya.

Selama ini, kata magister manajemen lulusan Universitas Tanjungpura (Untan) itu, Pemkab Bengkayang terkesan kurang serius untuk menangani pemasaran hasil kerajinan tangan masyarakat Jagoi itu.

Salah satu bukti ketidakseriusan itu, kata politisi PAN ini, sejumlah pengrajin tikar bidai lebih memilih menjual hasilnya ke Pasar Serikin, Malaysia. Mereka menganggap pasar di sana lebih menjanjikan dan banyak peminatnya.

Seharusnya kata dia, hal itu diantisiapasi oleh Pemkab Bengkayang untuk membantu mereka meningkatkan hasil produk yang lebih baik.

Jadi tutur Maryadi, jangan heran bila oleh pedagang besar di Malaysia, bidai buatan masyarakat Jagoi Babang ditampung untuk dijual kembali. Penampung di Malaysia itu, jelasnya, hanya tinggal memperbaiki mutu bidai dengan bantuan teknologi kemudian mereka jual kembali ke Negara Eropa, Singapura dan ke Bali.

Maryadi mengungkapkan setiap Sabtu-Minggu ada pasar rakyat di Serikin, Malaysia, yang pedagang menjadi pengumpul bidai-bidai buatan Jagoi kemudian menjualnya kembali.

Pasar tikar bidai hanya terfokus di Sarawak Malaysia sedangkan pasar dalam negeri belum tergarap dengan baik.

Maryadi yang berlatar belakang pendidikan S2 Ekonomi itu menyarankan agar pemerintah membangun infrastruktur jalan yang memadai di wilayah perbatasan untuk lebih memudahkan akses masyarakat.

Masyarakat, kata dia, saat ini hanya bisa berkhayal tentang pembangunan infrastruktur jalan yang sering digaungkan pemerintah untuk masyarakat perbatasan.

Dia melihat, kondisi yang memprihatinkan diperbataskan membuat masyarakat setempat menjadi berorientasi kepada negara tetangga. Sebaliknya, negara tetangga begitu agresif dan progresif mengembangkan kawasan perbatasan. Sehingga menjadi sentra pertumbuhan bisnis yang menggiurkan, yang secara langsung meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Salah seorang pedagang tikar bidai, di Jagoi Babang, Linda, mengatakan harga tikar Bidai bervariasi tergantung ukuran, model dan corak. Pada umumnya jelas dia, tikar bidai ukuran 7X10 kaki dijual Rp550 ribu, ukuran 6x9, 5x7, 4x6 kaki masing-masing Rp450 ribu, Rp310 ribu dan Rp200 ribu.

"Saya biasanya menjual tikar Bidai ke Pasar Serikin,Malaysia," katanya. Dia mengatakan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Bengkayang dinilainya belum sesuai dengan yang diharapkan oleh para pengrajin.

Kepala Desa Jagoi, Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Markus Mijem, mengatakan ada sejumlah pengrajin tikar bidai di desanya. "Saya tidak tahu jumlahnya," katanya.

Masyarakat biasanya membuat tikar bidai dirumahnya masing-masing kemudian dijual kepada pengumpul.

Mijem mengajatakan kerajinan bidai, saat ini telah menjadi salah satu penopang ekonomi keluarga selain dari hasil pertanian dan mengojek. "Bidai yang dihasilkan masih dalam bentuk sederhana dan belum memenuhi selera pasar," katanya.

Hal itu, katanya, karena masyarakat pengrajin bidai masih terbawa pola sederhana secara turun temurun. Masyarakat perbatasan kata Mijem, belum mengerti teknologi untuk memperbaiki hasil mutu tikar bidai.

Bupati Bengkayang Suryadman Gidot mengatakan sudah memfasilitasi dan memberi kemudahan terhadap usaha tikar bidai. Dinas Perdagangan dan Perindustrian Bengkayang sudah diminta untuk membina para pengrajin dan membantu pemasaran, promosi serta permodalan.

"Sudah menjadi rahasia umum kerajinan bidai yang masuk ke Malaysia itu kemudian diubah dan mereka jual kembali," katanya.

Padahal, tegasnya, barang tersebut berasal dari Jagoi Babang.

Gidot menjelaskan masyarakat Dayak pada umumnya menjual tikar bidai dalam bentuk sederhana, apa adanya dan belum mendapatkan sentuhan teknologi.

"Kondisi itu jadi kesempatan bagi Malaysia untuk memperbaiki dengan kualitas lebih baik kemudian dijual kembali kepada pihak lain," jelasnya.

Bupati menegaskan ia tidak ingin kerajinan tikar bidai yang merupakan hasil karya warga Jagoi Babang diklaim oleh negara luar.






Previous article:
Presentation President Oktober - November (13 years ago)

Next article:
Vote yuk,,,, (13 years ago)

ESim
or
Register for free:
Only letters, numbers, underscore and space are allowed (A-Z,a-z,0-9,_,' ')
Show more

By clicking 'Sign Up!', you agree to the Rules and that you have read the Privacy Policy.

About the game:


USA as a world power? In E-Sim it is possible!

In E-Sim we have a huge, living world, which is a mirror copy of the Earth. Well, maybe not completely mirrored, because the balance of power in this virtual world looks a bit different than in real life. In E-Sim, USA does not have to be a world superpower, It can be efficiently managed as a much smaller country that has entrepreneurial citizens that support it's foundation. Everything depends on the players themselves and how they decide to shape the political map of the game.

Work for the good of your country and see it rise to an empire.

Activities in this game are divided into several modules. First is the economy as a citizen in a country of your choice you must work to earn money, which you will get to spend for example, on food or purchase of weapons which are critical for your progress as a fighter. You will work in either private companies which are owned by players or government companies which are owned by the state. After progressing in the game you will finally get the opportunity to set up your own business and hire other players. If it prospers, we can even change it into a joint-stock company and enter the stock market and get even more money in this way.


In E-Sim, international wars are nothing out of the ordinary.

"E-Sim is one of the most unique browser games out there"

Become an influential politician.

The second module is a politics. Just like in real life politics in E-Sim are an extremely powerful tool that can be used for your own purposes. From time to time there are elections in the game in which you will not only vote, but also have the ability to run for the head of the party you're in. You can also apply for congress, where once elected you will be given the right to vote on laws proposed by your fellow congress members or your president and propose laws yourself. Voting on laws is important for your country as it can shape the lives of those around you. You can also try to become the head of a given party, and even take part in presidential elections and decide on the shape of the foreign policy of a given state (for example, who to declare war on). Career in politics is obviously not easy and in order to succeed in it, you have to have a good plan and compete for the votes of voters.


You can go bankrupt or become a rich man while playing the stock market.

The international war.

The last and probably the most important module is military. In E-Sim, countries are constantly fighting each other for control over territories which in return grant them access to more valuable raw materials. For this purpose, they form alliances, they fight international wars, but they also have to deal with, for example, uprisings in conquered countries or civil wars, which may explode on their territory. You can also take part in these clashes, although you are also given the opportunity to lead a life as a pacifist who focuses on other activities in the game (for example, running a successful newspaper or selling products).


At the auction you can sell or buy your dream inventory.

E-Sim is a unique browser game. It's creators ensured realistic representation of the mechanisms present in the real world and gave all power to the players who shape the image of the virtual Earth according to their own. So come and join them and help your country achieve its full potential.


Invest, produce and sell - be an entrepreneur in E-Sim.


Take part in numerous events for the E-Sim community.


| Terms of Service | Privacy policy | Support | Alpha | Luxia | Primera | Secura | Suna | Magna | Pangea | Oria | e-Sim: Countryballs Country Game
PLAY ON