Article

14354

Pergerakan Taliban didirikan oleh para mantan Mujahid setelah kemenangan atas Uni Soviet pada 1989. Bertentangan dengan asumsi-asumsi yang dibuat oleh media AS, Taliban masih menikmati dukungan luas di Afghanistan, terutama di wilayah suku Pashtun. Mengharapkan menang secara militer atas Taliban adalah hal tak realistis, dan jika Afghanistan bisa mencapai perdamaian, Taliban akan mendapat jatah kekuasaan politik.

Buku My Life with the Taliban adalah otobiografi Abdul Salam Zaeef, dan menawarkan perspektif unik kepada pembaca. Zaeef merupakan mantan anggota senior Taliban Afghanistan dan aktor utama dalam kebijakan dalam negeri dan luar negeri Afghanistan di bawah Taliban. Buku ini diterjemahkan dari bahasa Pashtun, dan kata-kata Zaeef mengekspresikan lebih dari sekadar sejarah pribadi sebuah kehidupan yang tak biasa, melainkan menyediakan kontra-naratif yang banyak dibutuhkan terhadap keterangan standar tentang Afghanistan sejak 1979.



Zaeef dilahirkan di Selatan Afghanistan pada 1968, dan memainkan peran dalam banyak peristiwa penting negeri tersebut. Zaeef berasal dari wilayah pedesaan dekat Kandahar. Keluarganya miskin dan kedua orangtuanya meninggal saat dia muda. Pada 1979, invasi Rusia memaksa Zaeef lari ke Pakistan. Pada 1983, Zaeef ikut serta dalam Jihad melawan Uni Soviet, dan bertempur berdampingan dengan beberapa figur penting kelompok perlawanan anti-Soviet, termasuk pemimpin puncak Taliban saat ini, Mullah Mohammad Omar. Setelah perang, Zaeef kembali ke kehidupan tenangnya di provinsi Helmand, tapi konflik faksional tak lama kemudian pecah, dan Zaeef, “muak dengan pelanggaran hukum yang timbul”, bergabung dengan mantan Mujahid lain untuk membentuk Taliban. Setelah Taliban memangku kekuasaan pada 1994, Zaeef menjalankan jabatan administratif bersama Taliban selama tahun 1990-an. Pada tahun-tahun belakangan ini, Zaeef menjadi kritikus publik terhadap pemerintahan Karzai yang korup yang didukung AS menyusul pelepasannya dari Guantanamo pada 2005. Zaeef kini tinggal di Kabul.



“Beberapa hari pertama pergerakan Taliban merupakan saat-saat kebutuhan yang besar. Kami punya sedikit senjata, tapi tak ada mobil dan uang. Mullah Abdul Sattar dan saya mempunyai motor. Tapi, di hari pertama, motor saya mogok karena masalah mesin, sehingga menyisakan motor Rusia milik Mullah Sattar sebagai satu-satunya alat transportasi Taliban. Motor itu tak memiliki knalpot dan kedatangannya bisa didengar dari jarak bermil-mil, meraung-raung menyusuri jalan yang kotor dan jalan pedesaan. Kami menyebutnya “tank Islam”. Setelah Mullah Massom mengunjungi desa-desa, banyak masyarakat datang ke pos pemeriksaan kami untuk melihat sendiri Taliban. Ada harapan dalam hati mereka untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun,” kenang Zaeef mengenai awal sederhana pergerakan Taliban.

Dalam My Life with the Taliban, Zaeef menceritakan waktunya bersama organisasi tersebut sebagai abdi masyarakat dan Menteri yang bernegosiasi dengan perusahaan-perusahaan minyak asing dan Ahmed Shah Massoud, pemimpin perlawanan Afghan sewaktu era Soviet. Pada waktu 11 September 2001, Zaeef menjabat sebagai dutabesar untuk Pakistan. Dalam bukunya, Zaeef menerangkan soal apa yang disebut “perang gadungan” yang mendahului invasi pimpinan AS terhadap Afghanistan.

Pada 2001, Zaeef “diantarkan” ke pasukan Amerika yang beroperasi di Pakistan dan menghabiskan empat setengah tahun di penjara, termasuk tiga tahun di Guantanamo, sebelum dilepas tanpa persidangan atau tuduhan. Komentar dan pemikiran Zaeef menawarkan pandangan unik dari seorang yang mempunyai hak istimewa tentang komunitas yang membentuk lapisan dasar Taliban, dan kekuatan yang memotivasi orang-orang seperti Zaeef dan anggota Taliban lainnya untuk terus bertempur.

Redactor

Taliban

Please V+S ya,...

Next article:
Pertanyaan - (13 years ago)